ota tegal – Di tengah klaim Pemerintah Kota Tegal bahwa angka kemiskinan menurun, kondisi di lapangan justru menunjukkan fakta berbeda. Satu keluarga di Kelurahan Kalinyamatkulon, Kecamatan Margadana, hidup dalam kondisi memprihatinkan dan tak tersentuh bantuan sosial sedikit pun.
Satu keluarga di RT 03 RW 04 Kelurahan Kalinyamatkulon, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, harus bertahan hidup dalam kondisi serba keterbatasan. Rumah yang mereka tempati jauh dari kata layak huni. Lantainya masih berupa tanah yang hanya diselimuti karpet tipis, sementara dinding rumah disusun dari kayu bekas pintu bongkaran bangunan. Kondisi itu membuat mereka harus tidur di atas tanah setiap hari.
Kepala keluarga, Sodik, bekerja serabutan. Penghasilan yang diperoleh pun tidak menentu. Dalam sehari, jika ada pekerjaan, ia hanya membawa pulang sekitar Rp30 ribu. Namun tidak jarang, ia pulang tanpa mendapat upah sama sekali.
Meski hidup dalam kondisi yang jelas berada di bawah garis layak, keluarga ini tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial apa pun. Setelah dicek, data resmi mencatat mereka masuk kategori keluarga mampu, sehingga tidak berhak menerima bantuan dari pemerintah.
“Sejak adanya program bantuan, saya tidak pernah dapat sama sekali. Tidak pernah sekalipun,” ujar Sodik dengan nada lirih.
Situasi ini menjadi ironis lantaran Pemerintah Kota Tegal baru-baru ini mengumumkan penurunan angka kemiskinan. Klaim tersebut tampak bertolak belakang dengan kondisi di lapangan, di mana warga dengan kondisi ekstrem seperti Sodik justru tidak masuk dalam daftar penerima bantuan.
Lebih memprihatinkan lagi, Sodik mengaku pernah ditawari oleh salah satu ketua RT untuk masuk program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Namun, ada permintaan setoran sebesar Rp6 juta terlebih dahulu. Karena tidak mampu memenuhi syarat tersebut, Sodik menolak.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan akurasi pendataan keluarga miskin, serta adanya dugaan praktik tidak adil dalam penyaluran bantuan.
Warga sekitar berharap pemerintah turun langsung melakukan verifikasi ulang, agar bantuan dapat diberikan kepada pihak yang benar-benar membutuhkan.








